Mencoba berbagi sedikit pengetahuan tentang tepung yang biasa kita pakai untuk membuat kue dan olahan makanan yang bernama SAGU.
Seringkali kita menemukan penggunaan tepung SAGU TANI
dalam berbagai resep misalkan untuk membuat kue kering, pempek,
otak-otak, mie, bakso, kue lapis/pepe, dll. Dan seringkali juga kita
dibuat bingung dengan istilah tersebut. Apakah Sagu Tani ini sama dengan
Tepung Sagu, apakah berbeda dengan Tapioka/Kanji.
Tepung Sagu, Sagu Tani dan Tapioka/Kanji
semuanya merupakan ‘tepung’ yang terbuat dari proses pengendapan
saripati (atau biasa disebut ‘pati’) bahan sumbernya. Perlu diketahui
bahwa proses membuat ‘pati’ berbeda dengan proses membuat ‘tepung’.
Dalam bahasa Inggris, pati disebut ‘starch‘, sedangkan tepung disebut ‘flour‘.
PATI, dibuat dengan cara
memeras air saripati sumbernya, kemudian didiamkan (diendapkan) hingga
didapatkan endapan yang terpisah dari airnya. Endapan ini yang kemudian
dikeringkan dan didapatkan produk yang berupa tepung. Biasanya tepung
yang terbuat dari pati jika dipegang dan digosokkan ke tangan akan
terasa licin. Contoh tepung yang terbuat dari pati adalah Maizena yang
terbuat dari pati jagung, sagu dari pati pohon sagu/aren, tapioka dari
pati singkong, dll.
TEPUNG, dibuat dengan
cara penepungan, dilakukan dengan menggiling langsung dari sumbernya
yang sudah dikeringkan. Jadi yang terjadi disini adalah menghaluskan
produk kering menjadi ukuran yang lebih halus sehingga dihasilkan
tepung. Contohnya adalah gandum kering yang digiling menjadi terigu,
beras ketan hitam yang digiling mejadi tepung ketan hitam, gaplek yang
digiling menjadi tepung singkong, dll.
Kembali lagi pada SAGU. Tepung Sagu biasanya ada 2 macam yaitu tepung sagu yang terbuat dari batang pohon sagu (Metroxylon sago) dan tepung sagu yang terbuat dari batang pohon aren (Arenga pinnata)
yang biasa disebut sagu aren. Keduanya diproses dari pengambilan air
saripati dari batang pohon sagu/pohon aren yang kemudian diendapkan
hingga menghasilkan endapan pati yang dikeringkan. Di wilayah Indonesia
Timur seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua sagu banyak digunakan untuk
berbagai macam olahan makanan dan dijadikan salah satu makanan pokok non
beras. Sedangkan sagu aren banyak diproduksi di pulau Jawa walaupun
sekarang penebangan pohon aren sudah dibatasi karena populasinya yang
semakin sedikit.
SAGU TANI, adalah jenis tepung sagu yang terbuat dari saripati Singkong (Manihot utilissima).
Karena keberadaan tepung sagu yang terbuat dari pohon sagu dan pohon
aren semakin sulit diperoleh dan juga populasi pohonnya yang semakin
sedikit, akhirnya penggunaan tepung Sagu Tani yang terbuat dari Singkong
pun semakin meluas, bahkan dengan kualitas yang lebih baik untu segala
macam kue dan olahan makanan.
SAGU TANI bisa dikatakan sama dengan TAPIOKA/KANJI
karena terbuat sama-sama dari saripati Singkong. Hanya saja berdasarkan
informasi yang saya dapat, kualitas Sagu Tani lebih bagus dari
Tapioka/Kanji biasa. Tapi jika di pasaran Anda menemui ada Tepung
Tapioka bermerk Pak Tani atau Orang Tani, bisa jadi itu adalah Sagu
Tani. Kalau di Jawa Barat, orang biasa menyebut Sagu Tani dengan sebutan
Aci, itulah kenapa banyak makanan khas Jawa Barat yang menyebutkan kata
Aci, seperti misalnya cireng (aci digoreng), cilok (aci dicolok), cimol
(aci diemol), dsb. Bahan dasar makanan tersebut adalah dari tepung Sagu
Tani, tetapi bisa juga dibuat dari Tapioka/Kanji.
Bila Anda tinggal di luar negeri, insyaAllah akan lebih mudah mendapatkan
TAPIOKA (Tapioca Starch) di toko-toko Asia (Asian Grocery), ini bisa digunakan untuk membuat makanan yang dalam resep menyebutkan tepung sagu tani.
Selain yang disebutkan di atas, ada juga yang disebut TEPUNG
ARARUT/TEPUNG GARUT/TEPUNG LARUT, ketiga istilah ini adalah sebutan yang umum digunakan untuk tepung yang terbuat dari saripati umbi Garut (Maranta arundinacea). Kalau di luar negeri, tepung ini disebut ARROWROOT FLOUR, mungkin dari kata ‘arrowroot’
inilah jadi ada istilah ‘ararut’ di Indonesia. Tepung ini mempunyai
karakteristik yang hampir mirip dengan tepung sagu atau tapioka,
sehingga bisa menjadi alternatif pengganti sagu atau tapioka. Saya
sendiri pernah membuat kue semprit sagu yang biasanya menggunakan tepung
sagu tani, kemudian saya subtitusi dengan tepung ararut/garut ini.
Hasilnya tidak jauh berbeda, hanya ada sedikit perbedaan pada
teksturnya.
Jadi apakah Tepung Sagu, Sagu Tani dan
Tapioka/Kanji (dan juga Tepung Ararut) bisa saling menggantikan? Bisa
saja, semisal untuk membuat kue kering semprit sagu keju, bika ambon,
pempek, bakso, kue lapis/pepe, dll. Hanya saja mungkin ada sedikit
perbedaan karakteristik produk yang dihasilkan.
Semoga bermanfaat.
Sumber : Ricke Indriani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar